Breaking News

Hanya di Pemerintahan Jokowi Indonesia Raih Investment Grade


Lembaga pemeringkat Fitch Ratings memeringkatkan Indonesia dengan Investment Grade atau layak investasi. Atas penilaian tersebut, pemerintah mengindikasikan strateginya dalam menjaga kestabilan perekonomian di tengah dinamika perekonomian global sudah pas.
“Reaksi itu mengonfirmasikan bahwa yang kami lakukan tepat, sesuai dengan kondisi yang kita hadapi,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta.
Menurut Menkeu, meskipun peringkat layak investasi dianggap sebagai gambaran kondisi ekonomi yang stabil, pemerintah tetap mengupayakan perbaikan di berbagai sisi. Penilaian dari lembaga pemeringkat akan terus dipantau dan dievaluasi.
Realisasi investasi pada semester pertama tahun ini mencapai Rp 361,6 triliun, baru 47,3% dari yang ditargetkan hingga akhir tahun sebesar Rp 765 triliun. Untuk Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 204,6 triliun atau 42,9% dari target sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sejumlah Rp 157,6 triliun setara 54,6 % dari target.
Fitch Ratings mengafirmasi bahwa Sovereign Credit Rating Indonesia berada di level BBB/outlook stabil. Beberapa faktor pendukung penilaian ini ialah beban utang pemerintah relatif rendah serta prospek pertumbuhan ekonomi yang baik.
Dari sisi moneter, kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia (BI) juga dinilai efektif dalam upaya menstabilkan arus modal asing. Tapi pasar aset di dalam negeri agaknya tetap rentan menghadapi kegelisahan para pelaku pasar.
Kendati demikian, Indonesia memiliki garis pertahanan kedua (second line of defense) melalui perjanjian bilateral dengan Australia, Jepang, dan Korea Selatan. Pemerintah juga berpartisipasi di dalam Inisiatif Chiang Mai, yaitu pengaturan swap mata uang regional ASEAN.
Sementara itu Bank Dunia menyebutkan, proyeksi ekonomi Indonesia positif. Hal ini didorong oleh konsumsi swasta dan pemerintah yang lebih kuat. Berdasarkan laporan Indonesia Economic Quarterly edisi September 2018 pertumbuhan juga didukung oleh investasi yang kokoh, inflasi stabil dan pasar tenaga kerja yang kuat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan 5,2% tahun ini juga pada 2019.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Rodrigo A Chaves menjelaskan, namun Indonesia masih memiliki risiko seperti normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang sedang berlangsung dan meluasnya gejolak terkait pasar negara berkembang lainnya.
“Komitmen pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas dengan kebijakan yang tegas dan terkoordinasi. Selain itu fundamental ekonomi makro yang kuat telah meningkatkan ketahanan Indonesia di tengah naiknya ketidakpastian global,” ujar Rodrigo.
Ia menambahkan, risiko pertumbuhan ekonomi yang melambat tetap ada. Risiko terkait krisis keuangan di Indonesia terbilang kecil karena adanya koordinasi kebijakan yang baik dan fundamental yang kuat. Kondisi perbankan dan keuangan tetap sehat, pertumbuhan kredit meningkat sesuai prediksi, struktur permodalan bank masih sehat.
Meskipun ada penurunan cadangan devisa, jumlahnya masih tetap sehat. Penurunan terjadi karena Bank Indonesia melakukan intervensi untuk meminimalkan gejolak nilai tukar. BI juga mengetatkan kebijakan moneter untuk menjaga perbedaan suku bunga dengan Amerika Serikat (AS).
Rodrigo menambahkan, Indonesia telah menurunkan tingkat kemiskinan dari 19,1% pada tahun 2000 menjadi 9,8% pada 2018. Hal ini merupakan peluang yang baik untuk pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah perkotaan.
Banyak penduduk Indonesia yang sudah keluar dari kemiskinan dan menjadi bagian kelas menengah. Menurut dia, lebih dari separuh penduduk Indonesia kini tinggal di perkotaan, sehingga laporan edisi kali membahas tantangan dan peluang bagi Indonesia dalam memanfaatkan urbanisasi untuk membawa kemakmuran yang lebih besar dan merata.
“Urbanisasi jadi kekuatan besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan, tapi jika tidak dikelola dengan baik kerugian akibat tekanan yang terjadi akan lebih besar dari manfaatnya,” tutur Kepala Ekonom Bank Dunia di Indonesia Frederico Gil Sander.
Sumber : http://stopfitnah.com/hanya-di-pemerintahan-jokowi-indonesia-raih-investment-grade/

No comments:

Powered by Blogger.