Breaking News

Stop Politik Kebohongan Karena Telah Mengorbankan Rakyat

Jakarta – Politik kebohongan yang selama ini dihembuskan oleh pihak oposisi telah melewati batas kesabaran karena telah mengorbankan rakyat yang seharusnya turut membangun Indonesia namun justru terjebak pada isu yang tak benar demi sebuah kekuasaan.
Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra mengatakan bahwa di kalangan elite politik masih banyak terdapat political lies dan lies politics yang berimbas ke lingkungan akar rumput. Belajar dari kasus hoaks Ratna Sarumpaet , dimana hal tersebut sarat dan tumpang tindih dengan politik kebohongan tanpa bukti dan tanpa verifikasi kebenaran.  Rangkaian kebohongan Ratna Sarumpaet turut menyeret sejumlah politisi di dalamnya.
Seperti yang ditulis Saur Hutabarat , Dewan Redaksi Media Group di mediaindonesia.com.  Politik kebohongan sejak dalam pikiran. Penjajahan yang paling mengerikan ialah penjajahan kebohongan, karena disitu yang dijajah adalah alam pikiran.
Menerapkan Kebohongan termasuk dalam hal politik memiliki resiko yang berat. Karena tidak ada orang yang punya ingatan cukup baik untuk menjadi pembohong yang sukses.
Siksaan untuk para pembohong ialah harus mengingat semua kebohongannya. Kebohongan satu akan ditutup dengan kebohongan lain yang belum tentu berjalan sesuai ingatan dan peran yang dimainkan, maka seorang pembohong tak akan punya kepercayaan lagi di mata orang lain.
Di bidang politik sudah tentu pembohong sedang bunuh diri karena tak akan ada orang yang akan percaya dan memilihnya lagi

No comments:

Powered by Blogger.