Breaking News

[Cek Fakta] Hoaks Jokowi Abaikan Guru Honorer Demonstran yang Meninggal



5 Guru Honorer Demonstran di Istana Meninggal Dunia, Jokowi: Itu Bukan Urusan Saya! -- begitulah judul sebuah artikel yang dimuat di sebuah blog dengan nama Kompas Info.

Artikel yang dimuat pada Kamis (1/11/2018) itu mebicarakan tentang demonstrasi yang dilakukan oleh ribuan guru honorer pada Rabu (10/2/2016) di depan Istana Merdeka, Jakarta.

Artikel itu menuliskan bahwa para demonstran sudah bertahan di kawasan Monas hingga 3 hari. Tak sedikit dari mereka bertumbangan. Bahkan, ada 5 guru dan pegawai honorer yang dilaporkan meninggal dunia.

Artikel tersebut juga menuliskan keterangan dari Titi Purwatiningsih selaku Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia yang disampaikan ke Liputan6.com bahwa ia memastikan 5 anggota yang meninggal itu bukan saat demonstrasi berlangsung, melainkan saat perawatan atau hal lainnya.

"Kami masih berkoordinasi, apalagi saya baru keluar istana. Tapi laporan atas meninggalnya 5 orang itu memang benar. Sejak tanggal 10 Februari hingga hari ini (Jumat) sudah 5 orang meninggal, baik itu dalam perjalanan pergi atau pulang demo. Tapi saat demo berlangsung, tak ada yang meninggal," tegas Titi seperti tertulis dalam artikel tersebut.

Perjuangan dari ribuan guru dan pegawai honorer disebut masih terus berlangsung hingga saat ini. Terakhir, pada Selasa (30/10/2018) mereka berunjuk rasa menuntut Presiden Joko Widodo untuk segera mengesahkan Revisi UU ASN No 5/2015. Mereka meminta Presiden untuk segera mengambil keputusan mengangkat semua honorer K2 menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa tes dan tanpa batasan usia.

Jokowi pun disebut belum merespons langsung saat kantornya didemo oleh para guru honorer.
Namun, benarkah Presiden Jokowi berkata bahwa 5 demonstran yang meninggal itu bukan urusannya seperti tertulis dalam judul artikel tersebut?

Fakta



Dari artikel itu sendiri terlihat bahwa berita yang diulas merupakan berita lama, yaitu demonstrasi guru honorer pada tahun 2016. Dari penelusuran diketahui bahwa artikel itu menyalin secara utuh sebuah berita di Liputan6.com yang berjudul "5 Guru Honorer Demonstran di Istana Dilaporkan Meninggal Dunia".

Diduga, berita lama itu kembali diedarkan untuk mengaitkannya dengan demo pegawai honorer yang dilakukan pada Selasa (30/10/2018) lalu. Situs itu lalu mengubah judulnya, menambahkan kalimat "Jokowi: Itu Bukan Urusan Saya!", padahal pernyataan tersebut tidak pernah dikeluarkan oleh Jokowi terkait demo guru honorer dan juga tidak terdapat dalam berita itu.

Artikel tersebut seperti ingin memancing masyarakat yang hanya membaca judul lalu membagikannya tanpa membaca isi atau memverifikasi keabsahan berita dan situs yang memuatnya.

Situs Meniru Portal Berita Resmi
Kompas Info, situs yang memuat artikel tersebut merupakan sebuah blog dan bukanlah portal berita. Namanya memang memiliki kemiripan dengan portal berita Kompas.com. Tagline yang tertulis pada header situsnya adalah "Amanat Hati Nurani Rakyat", yang merupakan semboyan harian Kompas. Nama situs pada headernya juga ditulis dengan jenis huruf yang sama dengan harian Kompas.

Dari poin-poin di atas, jelas terlihat bahwa situs itu memang sengaja dibentuk menyerupai portal berita Kompas dan tujuannya diduga untuk menyesatkan pembacanya dengan berita-berita yang sudah dimanipulasi.

Kesimpulan

Artikel berjudul "5 Guru Honorer Demonstran di Istana Meninggal Dunia, Jokowi: Itu Bukan Urusan Saya!" memadukan konten asli yang disalin dari Liputan6.com dan mengubah judul dengan menambahkan pernyataan yang tidak benar.

Jokowi tidak pernah mengeluarkan pernyataan "Itu bukan urusan saya!" terkait 5 guru honorer demonstran yang meninggal pada demo tahun 2016. Berita lama tersebut juga diedarkan kembali untuk memanfaatkan momen demo yang baru saja dilangsungkan untuk tujuan politik tertentu.

Situs yang memuat artikel tersebut tidak dapat dipercaya kredibilitasnya sebagai situs berita. Situs itu juga berusaha menyerupai portal berita resmi Kompas.com untuk mengelabui pembacanya.

No comments:

Powered by Blogger.