Breaking News

Pelibatan Anak-anak dalam Kampanye tidak di Benarkan, Timses Jokowi Laporkan Prabowo-Sandi soal Anak di Aksi Bela Tauhid

Bidikdata – Anak-anak seharusnya tidak dilibatkan dalam kepentingan politik oleh pihak manapun, oleh karena itu Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin melaporkan timses Prabowo-Sandi ke Bawaslu saat Aksi Bela Tauhid, Jumat (2/11) lalu.
Dalam laporannya, timses Jokowi menduga adanya peran tim Prabowo-Sandi di Aksi Bela Tauahid dan ada pelanggaran kampanye.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin mengadukan dugaan pelibatan anak-anak dalam kegiatan politik saat Aksi Bela Tauhid, Jumat (2/11) lalu.
Di dalam laporannya, timses Jokowi menduga adanya peran tim Prabowo-Sandi di Aksi Bela Tauhid dan ada pelanggaran kampanye.
Direktur Advokat dan Hukum TKN Ade Irfan Pulungan menyesalkan adanya anak di bawah umur ikut berorasi saat Aksi Bela Tauhid.
Ade menduga, anak tersebut bagian dari mobilisasi massa dari timses Prabowo-Sandi.
“Kami menduga paslon 02 dan tim kampanye lakukan mobilisasi atau melibatkan anak dalam Aksi Bela Tauhid (pada) Jumat, minggu lalu,” kata Ade di Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (13/11).
Ade pun meminta masyarakat untuk tidak salah paham atas laporan tersebut. Sebab, fokus dari pelaporan hanya terhadap pelibatan anak dalam Aksi Bela Tauhid.
“Karena kami lihat ada penyampaian yang dilakukan seorang anak. Narasinya itu sungguh merugikan kami,” ujar Ade.
“Terdapat kami lihat kalimatnya ‘siap ganti presiden’ dan ‘eh lu pade jangan lupa pilih nomor 2, lupain yang nomor 1”, lanjut Ade sambil menirukan orasi anak tersebut.
Dalam laporannya, TKN Jokowi-Ma’ruf melampirkan sejumlah barang bukti seperti CD dan foto anak yang menyampaikan orasi. Ade menduga timses Prabowo-Sandi melanggar Pasal 280 ayat 2.
“Pasal 280 ayat 2 huruf K mengenai pelanggaran terhadap larangan melibatkan orang yang tak berhak memilih atau anak-anak,” tandasnya.
Di lain pihak KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan adanya dugaan penyalahgunaan anak untuk kepentingan politik kelompok tertentu saat aksi bela Tauhid pada Jumat (2/11) dalam sebuah video yang diunggah di media sosial
KPAI menyebutkan dalam video tersebut terlihat seorang anak laki-laki sedang berorasi dengan berapi-api, Anak kecil tersebut berusia sekitar 10-11tahun.
Diawal video ada tulisan “Orator Termuda Di dunia”. Orasinya terkait bendera tauhid yang di bakar, ada ucapan “mati bersimbah darah” dan ditutup dengan sebuah pantun yang mengarah memilih Capres tertentu.

No comments:

Powered by Blogger.