Breaking News

TKN: Reuni 212 Tidak Berdampak Pada Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf


Jakarta – Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Arsul Sani mengatakan bahwa aksi reuni 212 oleh PA 212 tidak berdampak pada elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin karena yang ikut dalam acara tersebut sudah bisa dipastikan tidak memilih Jokowi dan pendukung Jokowi pun tidak akan mau mengikuti reuni 212. Hal inilah yang menjadi alasan TKN tidak khawatir dengan acara itu.

Arsul menilai, aksi reuni 212 yang sebentar lagi akan digelar ini sarat kepentingan politik. Ia mengatakan aksi kali ini berbeda dengan aksi awal pertama saat massa berkumpul merespon ucapan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang mereka nilai telah menistakan agama. Pada saat itu, kata Arsul, memang murni dipicu oleh ketersinggungan agama dan akidah.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko mengungkapkan bahwa reuni 212 membuat warga takut. masyarakat takut menghadapi situasi seperti acara 212. Oleh karena itu, tidak ada manfaat melakukan hal-hal yang membuat rasa takut, terutama terdapat rencana pengibaran bendera Tauhid di acara reuni 212 karena masyarakat sudah ketakutan melihat bendera hitam.

“Ya kita belum lihat ya niatnya. Tapi intinya, janganlah masyarakat menjadi takut. Karena saya sudah mendengar dari berbagai komunitas, takut menghadapi situasi-situasi seperti itu,” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/11).

Moeldoko berharap agar penyelenggaraan Reuni 212 perlu dipikir ulang. Karena ia melihat acara tersebut tak membawa rasa damai.

“Untuk apa melakukan hal-hal yang pada akhirnya justru memunculkan rasa takut. Yang saya lihat seperti itu. (Rencana pengibaran bendera Tauhid) ya di situ, masyarakat kita itu melihat bendera hitam sudah ketakutan,” lanjut dia.

Telah diketahui bahwa acara reuni 212 telah ditunggangi HTI karena dalam acara tersebut peserta diminta membawa bendera tauhid. Aksi itu jelas sekali menjadi ajang kampanye HTI selain politik praktis untuk mendukung Prabowo-Sandiaga. FPI dan HTI bersekutu mendukung Prabowo-Sandiaga.

Melalui reuni 212, FPI dan HTI igin membuka kembali polemik bendera HTI agar membuat gaduh, memancing kericuhan dan kerusuhan

No comments:

Powered by Blogger.