Pembangunan Sesuai Target, Bandara ‘New’ Yogyakarta Akan Beroperasi Mulai April
Progres pembangunan New Yogyakarta International Airport
(NYIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) telah berjalan sesuai target yang ditetapkan. Untuk
itu, pemerintah akan mulai mengoperasikan Bandara NYIA mulai April 2019
mendatang.
“April, status operasional sebagian.
Selanjutnya NYIA akan selesai dibangun pada Desember 2019 dan mulai
beroperasi penuh mulai Januari 2020,” kata Menko Perekonomian Darmin
Nasution saat mengunjungi lokasi pembangunan NYIA, di Kulon Progo, DIY,
Sabtu (19/1).
Menurut Menko Perekonomian, Bandara NYIA
nantinya akan menjadi salah satu Bandara terbesar di Indonesia.
Kapasitas penumpangnya 14 juta orang pertahun, 8 kali lipat lebih banyak
dibanding kapasitas Bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang sebesar 1,7
juta penumpang per tahun.
Selain itu, panjang landasan Bandara
NYIA mencapai 3.250 m, sehingga bandara ini akan mampu melayani hingga
jenis pesawat komersial terbesar di dunia sekalipun, seperti Airbus
A-380 ataupun Boeing 747 dan 777.
Pembangunan Bandara NYIA ini diharapkan
menjadi salah satu komponen utama pendorong akselerasi pertumbuhan
ekonomi memang kerap menimbulkan multiplier effects bagi masyarakat dan daerah sekitarnya.
“Kita melihat pembangunan bandara NYIA ini memiliki multiplier effect cukup besar, baik dari akselerasi ekonomi sekitar, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kesejahteraan.” Ujar Darmin.
Presiden Joko Widodo sendiri telah memasukkan bandara ini dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak 2016.
Setelah itu, pemerintah semakin
memperlihatkan keseriusannya untuk mempercepat penyelesaian pembangunan
bandara ini dengan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98
Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandara di
Kab Kulon Progo DIY.
Fasilitas Pendukung
Pada tahap Operasional Sebagian mulai April nanti, proyek bandara bagian airside telah tuntas 100%. Sedangkan penyelesaian area landslide, khususnya fasilitas pendukung seperti lahan parkir, dilakukan secara paralel sampai bandara ini dapat beroperasi secara penuh.
Selain itu, pemerintah juga mempermudah akses masyarakat menuju bandara NYIA dengan membangun underpass Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS).
“Basic design pembangunannya
sepanjang 1.100 meter telah selesai, sementara pembangunan konstruksi
sendiri sudah dimulai sejak November 2018,” ujar Deputi Bidang
Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko
Perekonomian Wahyu Utomo.
Pembangunan underpass ini
dilakukan oleh PT. WIKA (Persero) sebagai kontraktor pelaksana pekerjaan
yang ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR). Target pekerjaan underpass JJLS hingga April 2019 adalah interface 1 akses barat, interface akses gedung terminal, dan interface 3 akses timur.
Selain underpass, secara
paralel Pemerintah juga menyiapkan beberapa infrastruktur pendukung lain
seperti Kereta Api Bandara rute Yogyakarta-NYIA, mobile tower Airnav, ketersediaan air dan listrik.
“Kami berharap pembangunan Bandara NYIA
akan menjadi pendorong kegiatan ekonomi di Kulon Progo dan Jawa Tengah,”
ujar Darmin saat menutup kunjungan kerja ini.
Turut hadir dalam rangkaian kunjungan
kerja kali ini, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, Direktur Angkasa Pura I
Faik Fahmi, Dirut PT Pembangunan Perumahan Lukman Hidayat, dan unsur
Muspida setempat. (Humas Kemenko Perekonomian/ES)
No comments: