Breaking News

Stanley Greenberg Bantah Tudingan Gerindra Soal Jokowi Pakai Konsultan Asing

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding mengungkapakan terkait isu konsultan politik Amerika Serikat Stanley Greenberg yang digunakan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2014.
Karding menilai, isu tersebut sengaja dihembuskan oleh kubu Prabowo-Sandiaga Uno yang sebelumnya juga diduga menggunakan konsultan asing dalam pertarungan Pilpres 2019.
“Saya tidak pernah mendengar atau melihat ada konsultan asing yang menjadi konsultan Pak Jokowi. Perlu dicek berita yang menyampaikan itu, jangan-jangan juga hoax. Jangan-jangan editan,” jelas Karding dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/2/2019).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini lantas menduga, isu konsultan asing di kubu Jokowi sengaja dihembuskan untuk mengalihkan isu yang sama di kubu Prabowo-Sandiaga Uno.
“Bisa saja itu dibuat untuk sekedar mengaburkan isu soal konsultan Rusia yang dipakai Prabowo, jadi untuk semacam mengalihkan isu,” ucapnya.
Sementara itu, Jubir Jokowi-Ma’ruf lainnya, Ace Hasan Syadzily mengatakan tudingan Jokowi menggunakan jasa konsultan asing adalah isu daur ulang. Menurutnya, tudingan Jokowi menggunakan jasa Greenberg juga pernah muncul dalam Pilpres 2014.
“Itu tidak laku karena memang hoaks, fiksi dan tidak berdasarkan fakta. Tahun 2019, BPN mengangkat isu hoaks ini karena mereka terdesak oleh opini publik bahwa Prabowo menyewa banyak konsultan asing,” jelas Ace kepada Liputan6.com.
Ace menjelaskan di era keterbukaan seperti sekarang ini, BPN Prabowo-Sandiaga justru tidak bisa mengelak dengan banyaknya jejak digital kehadiran konsultan asing di kubu mereka.
“Jejak digital bisa ditemukan dalam pengakuan Rob Allyn yang mengakui menjadi bagian tim pemenangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014. Jejak Rob Allyn tidak hanya pada Pilpres 2014 tapi kuat indikasi dipakai lagi oleh kubu Prabowo pada Pilpres 2019,” ujarnya.
Terseretnya nama Stanley Greenberg sebagai konsultan politik Jokowi di Pilpres 2014, ia menjelaskan bahwa untuk jawaban atas pertanyaan keterkaitan dia dengan Jokowi, Stanley Greenberg menjawab singkat.
“Tidak, saya tidak pernah bekerja dengannya,” tegasnya di akun Twitter resmi @StanGreenberg, dimana dalam laman situs menyediakan kolom “contact him”..
Dalam sebuah situs lembaga konsultan politik Amerika Serikat, The Political Strategist, nama Stanley Bernard Greenberg tertulis sebagai salah satu konntributor di lembaga konsultan itu.
Situs itu juga mengulas sedikit biografi Stanley yang diketahui merupakan ahli strategi politik yang merupakan mitra pendiri di Greenberg Quinlan Rosner Research (GQR), sebuah perusahaan riset dan kampanye politik yang bermarkas di Washington D.C dan berafiliasi erat dengan Partai Demokrat.
The Political Strategist merinci sejumlah daftar klien Greenberg sebagai penyurvei dan ahli strategi politik.
Beberapa di antaranya merupakan pemimpin negara yang namanya cukup terkenal, seperti Presiden AS Bill Clinton, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Wakil Presiden AS Al Gore, Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Senator sekaligus eks Menlu AS John Kerry, Kanselir Jerman Gerhard Shroder hingga Presiden RI Joko Widodo.

No comments:

Powered by Blogger.