Breaking News

KPAI Prihatin Banyak Anak Ikut Aksi di MK

Jakarta – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti soroti aksi demo libatkan anak-anak di sekitar gedung MK (Mahkamah Konstitusi)..
Menurut Retno, komisioner KPAI akan merapatkan aksi demo libatkan anak-anak tersebut bersama.
Dalam rapat pleno itu kata Retno akan ditentukan pihak-pihak yang mungkin dimintai klarifikasi terkait aksi demo libatkan anak-anak.
“Faktanya banyak anak dan remaja dilibatkan dalam aksi demo massa di MK,” kata Retno.
Ia menyebut aksi demo libatkan anak-anak itu berlangsung pada Rabu (26/6/2019) dan Kamis (27/6/2019).
“Jadi kami pelajari dulu. Nanti kami akan bicarakan dalam rapat pleno komisioner, termasuk menentukan pihak pihak yang mungkin akan dipanggil untuk dimintai klarifikasinya,” kata Retno kepada Warta Kota, Kamis (27/6/2019).
Retno menjelaskan bahwa KPAI sangat prihatin atas pelibatan anak-anak dalam aksi massa atau unjuk rasa elemen masyarakat, yang digelar di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada Rabu (26/6/2019) dan Kamis (27/6/2019) ini.
Sebab pelibatan anak dalam aksi massa katanya berpotensi membahayakan keselamatan anak serta dinilai tidak baik untuk perkembangan dan tumbuh kembang anak.
“KPAI menyampaikan keprihatinan atas pelibatan anak-anak dalam aksi di sekitar MK pada hari ini dan Rabu 26 Juni 2019,” kata Retno.
“Tadi juga saya mendapatkan cerita dari kawan yang melewati Patung Kuda, nampak anak-anak membasuh wajah dan tangan di air mancur patung kuda. Para orangtua mungkin mengajak anak-anaknya karena tidak ada yang menjaga di rumah. Mungkin juga karena sedang libur sekolah sehingga dibawa serta. Akan tetapi, membawa anak-anak dalam aksi, di udara yang sangat terik tentu saja berpotensi menimbulkan ketidaknyaman dan kelelahan bagi anak,” papar Retno.
Selain itu katanya kerumunan orang atau massa dalam sebuah aksi unjuk rasa bisa berpotensi rusuh dan hal tersebut akan sangat membahayakan anak-anak.
“Dalam aksi seperti itu, kerap juga ada teriakan orasi dan yel-yel yang kalimatnya kadang ada hujatan dan makian, mengingat berada di tengah situasi perbedaan pilihan politik yang tajam. Hal tersebut tidak pas dan tidak baik untuk tumbuh kembang anak,” kata Retno.
Karenanya kata Retno, pihaknya meminta semua pihak untuk tidak melibatkan anak dan mengarahkan anak-anak agar ikut serta dalam aksi demonstrasi atau unjuk rasa.
Sebelumnya salah satu online ibukota memberitakan mengenai Seorang anak berinisial AAG (16 tahun) dan puluhan pemuda asal Bogor Utara bermalam di Masjid Istiqlal sejak Selasa (25/6) pukul 20.00 WIB. AAG dan anggota FPI asal Bogor Utara itu adalah massa aksi pendukung paslon 02 yang ikut dalam aksi yang dilaksanakan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (26/6).
“Kami mau jihad di sini menegakkan kebenaran sesuai arahan dari imam besar kami,” kata AAG, anggota Front Pembela Islam (FPI) Bogor Utara yang juga merupakan pelajar kelas 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota Bogor.

No comments:

Powered by Blogger.