Presiden Jokowi Optimistis Pada 2025 Sertifikat Tanah Seluruh Indonesia Akan Rampung
Setelah sempat lambat perkembangannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi)
optimistis pada 2025 mendatang proses sertifikasi tanah di seluruh
Indonesia akan rampung. Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong kantor
Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar terus menaikkan target penyelesaian
penerbitan sertifikat tanah dari tahun ke tahun.
“Tahun depan saya minta 5 juta, tahun depannya lagi saya minta 7
juta, tahun depannya lagi saya minta 9 juta, tahun depannya lagi 12
juta, tahun depan naik terus. Sehingga target kita 2025 seluruh
Indonesia yang namanya sertifikat ini rampung, insyaallah rampung,” kata
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada penyerahan 3.200
sertifikat tanah untuk rakyat, di GOR Tri Dharma PT Petrokimia,
Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (20/6) siang.
Menurut Kepala Negara, pada 2015 seharusnya sertifikat yang dipegang
masyarakat mencapai 126 juta bidang tanah. Namun kenyataannya, saat itu
baru 46 juta bidang tanah yang sudah bersertifikat. Sisanya, sebanyak 80
juta bidang tanah belum bersertifikat.
“Sebelumnya dulu setahun itu hanya bisa produksi 500 ribu per tahun,
se-Indonesia 500 ribu. Kalau kurangnya 80 juta berarti nunggunya 160
tahun. 80 juta setahun hanya 500 ribu berarti nunggunya sertifikat ini
nunggu harus nunggu 160 tahun,” ujar Kepala Negara.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi menyampaikan kepada Menteri Agraria
dan Tata Ruang (ATR)/Kepala BPN bahwa hal itu tidak bisa
diterus-teruskan. Ia minta kepada Menteri ATR/Kepala BPN agar bisa
menyelesaikan target sertifikasi tanah sebagaimana yang disampaikannya.
“Tadi sudah dijanjikan Pak Menteri BPN, yang janji Pak Menteri lho,
Gresik 2024 semuanya selesai. Pak Menteri yang janji, saya tinggal nagih
janjinya, bapak ibu semuanya juga nagih janjinya,” ucap Presiden.
Hati-Hati
Kepada masyarakat yang sudah memegang sertifikat tanahnya, Kepala
Negara menitipkan pesan agar dilapisi plastik sehingga kalau gentingnya
bocor sertifikat itu tidak rusak. Yang kedua difotokopi sehingga kalau
yang asli hilang fotokopinya masih. Ngurusnya ke kantor BPN mudah.
Yang ketiga, lanjut Kepala Negara, biasanya kalau sudah pegang
sertifikat ini pengen disekolahkan. Kepala Negara mengingatkan agar
hati-hati kalau mau disekolahkan, dipakai untuk agunan, untuk jaminan ke
bank.
“Tolong dihiting dulu, dikalkulasi dulu bisa nyicil nggak, bisa
ngangsur nggak. Kalau hitungannya tidak masuk jangan pinjam, jangan
dipakai untuk jaminan atau agunan. Baru kita terima hari ini besok ke
bank iya kan, karena tergesa-gesa pengen dapat pinjaman terus lupa nggak
dihitung nggak bisa ngangsur, sertifikatnya ilang malahan,” tutur
Kepala Negara.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Ibu Negara Iriana Joko
Widodo, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri
ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Sumber: https://setkab.go.id/presiden-jokowi-optimistis-pada-2025-sertifikat-tanah-seluruh-indonesia-akan-rampung/
No comments: