Breaking News

Kawal Pelantikan Jokowi dari Musuh yang Bertindak Brutal



Publik harus tetap mengawal jalannya proses pelantikan Presiden dan wakil Presiden terpilih pada Minggu, 20 Oktober 2019 mendatang.
Ancaman demi ancaman dan rintangan demi rintangan pun harus kita hadapi bersama-sama. Upaya menggagalkan pelantikan itu akan selalu ada dari kelompok yang tak bisa menerima kekalahan diantaran, kaum radikalis, separatis, dan para koruptor.
Musuh-musuh itulah yang harus diwaspadai, karena mereka tak ingin Indonesia menjadi negara yang maju.
Kelompok ini terjebak dalam melankolisme peradaban para pecundang. Gerombolan pecundang ini hidup dalam delusi utopis yang terlalu tinggi.
Mereka cukup berbahaya. Pastikan agar mereka tidak berbuat seperti yang sudah kemarin, dengan mengangkat isu-isu murahan dan menciptakan kerusuhan dimana-mana.
Jalan menuju 20 Oktober 2019 adalah jalan yang panjang dan kekompakan masyarakat Indonesia sangat diperlukan untuk menjaga perjalanan itu.
Kelompok pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014 lalu, Projo, memperingatkan bahwa pihak-pihak yang ingin menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2019 harus siap menghadapi perlawanan rakyat.
“Kami juga mengimbau kepada pihak-pihak yang ingin menggagalkan pelantikan harus siap menghadapi perlawanan dan kemarahan rakyat,” kata Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, dalam keterangan tertulis, Selasa (8/10).
Kita adalah Jokowi dan Jokowi adalah kita. Maka kita adalah sumber kekuatan.
Mari kawal pelantikan Jokowi dan membuat narasi positif untuk membangun dan menyadarkan para kaum yang tidak terima kekalahan, radikalis dan separatis, serta para koruptor.
Pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tinggal sebentar lagi. Tidak lama lagi Indonesia akan melesat jauh ke depan, melanglang buana bukan lagi atas infrastruktur melainkan dengan kualitas SDM yang begitu tinggi.
Untuk mewujudkan hal itu, mari kita kawal pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 dari orang-orang atau kelompok yang mungkin bertindak brutal untuk menggagalkan pelantikan tersebut.




No comments:

Powered by Blogger.