Breaking News

Kisah kasih Natal di Bumi Cendrawasih

Jakarta – Kisah kasih Natal tampak suka cita dan perayaan damai natal di wilayah Indonesia Timur, dimana seluruh elemen masyarakat dari berbagai latar agama hingga aparat keamanan ikut bergembira merayakan natal. Seolah-olah tanpa sekat pembatas, mereka bersatu untuk berbagi kebahagiaan natal, sebab toleransi sudah menjadi budaya bagi masyarakat disana.
Tradisi unik perayaan Natal yang cuman ada di Timur Indonesia, Natal menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Kristiani setiap tahunnya, penasaran bagaimana Natal dirayakan di Bumi Cenderawasih ikuti kisahnya.
Tak hanya di gereja-gereja, selebrasi hari kelahiran Kristus juga sampai di jalan-jalan, menari bersama adalah bagian dari tradisi warga Papua dan tak heran kamu bakal melihat warga berbaur dan menari bersama dalam acara-acara berbagi kasih Natal.
Warga Papua, tua muda tak ragu menghentakan kaki mengikuti irama tifa, termasuk tradisi yang menyenangkan lain adalah berbagi bingkisan Natal untuk anak-anak. Serta wargapun ceria dengan pembagian sembako.
Hal ini juga diungkapkan oleh Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata.”Kita juga membagi ada beberapa sembako juga bingkisan Natal, supaa anak-anak di kampung juga merasakan suasan Natal yang meriah seperti ini,”ujarnya.
Perayaan Natal juga dihadiri sanak keluarga yang pulang kampung, kurang afdol rasanya merayakan Natal sendiri di perantauan warga papua biasanya berbondong-bondong pulang ke Kampung halaman merayakan Natal tiba.
Kegiatan warga yang pulang kampung halaman diisi dengan menghias pohon Natal, ke gereja , makan Papeda ikan buatan mama, ini hal-hal kecil yang membuat momen Natal semkain berarti.
Ada rekor pembuatan pohon Natal dari bahan plastik bekas, sebanyak 400 pohon Natal mengikuti kontes pohon Natal berbahan plastik bekas, lomba ini mencatatkan rekor nasional untuk kompetisi daur ulang lho!
Budaya bakar batu juga hadir saat perayaan Natal di Papua, tradisi bakar batu adalah ungkapan syukur dab kebersamaan warga Papua dengan cara memasak batu, atau dikenal dengan Barapen.
Ada yang unik lainnya yakni berpegangan tangan ala anak-anak, seperti layaknya perayaan Halowen mereka mengunjungi rumah-rumah untuk menyampaikan selamat Natal dan membawa kantong plastik besar untuk mengumpulkan hadiah.
Tak ketinggalan lomba hias kampung, tidak hanya anak-anak, warga pun punya perlombaan menghias kampung dengan berbagai atribut Natal terasa seperti perayaan 17 Agustusan Hari Kemerdekaan RI.
Momen mengharukan lainnya adalah berbagi kebahagiaan antar umat beragama di Papua,diantaranya umat Muslim ikut merayakan Natal bahkan sampai Kasidahan. Seperti di Mimika tidak hanya melibatkan umat Kristiani tapi seluruh umat beragama lainnya dan kesatuan TNI-Polri. Jelas momen Kasidahan ditunggu warga karena musik tradisional umat Islam ini ikut mengisi acara Natalan di Mimika. Hal sebaliknya juga dilakukan umat Kristiani saat hari raya Idul Fitri bersama para pemuda Hindu dan Budha ikut mengamankan sholat Ied, jadi ada rasa toleransi yang terbangun antar umat beragama di Mimika ini.
Begitu juga di Jayapura, umat Muslim turut mengikuti ibadah Natal yang diselenggarakan gereja GBGP Marguni, di Nabire pelaksanaan Natal juga diramaikan dengan anak-anak jalanan dan dirumah singgah pemulihan generasi emas papua mereka terlihat bersemangat menyambut Natal.
Di Raja ampat sepertihalnya Idul Fitri, sebanyak 925 warga mendapat fasilitas mudik gratis saat Natal dari Kantor pelabuhan Sorong, ini adalah salah satu kepedulian Pemerintah terhadap warga-warga yang tinggal di pulau-pulau terpencil.
Yang humanis lainnya adalah saat prajurit TNI membagi kado Natal denan cara terjun Payung di wilayah Timika dan keceriaan anak-anak Timika yang mendapat kado termasuk anak-anak di wilayah Kampung Wembi dan Kampung Piawi kabupaten Keerom,Papua. Termasuk Satgas Raider yang membagi-bagi bingkisan Natal, hal ini disambut baik oleh Wakil Ketua Persekutuan Gerja-gereja Papua (PGGP), Hezkia Rollo dan menghimbau masyarakat papua untuk menjaga suasana Natal dan Tahun Baru 2020 agar tertib dan aman.”Kami seluruh tokoh-tokoh agama mendukung sepenuhnya TNI-Polri dalam menjalankan tugas pengamanan,”ucap Hezkia.

No comments:

Powered by Blogger.