Breaking News

Bikin Bangga! 'Rubicon' & Sederet Alutsista Karya Anak Bangsa


Jakarta, CNBC Indonesia - Kendaraan taktis buatan PT Pindad (Persero) bernama Maung 4x4 tiba-tiba ramai diperbincangkan setelah dilakukan uji coba oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Kementerian Pertahanan memang berencana untuk mengakuisisi sekitar 500 unit kendaraan taktis (rantis) karya anak bangsa ini untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam negeri.

"Kementerian Pertahanan akan terus mendukung peningkatan produksi alutsista dalam negeri," kata Prabowo dalam sebuah foto yang diunggah saat menjajal Maung di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Keputusan otoritas pertahanan menggunakan produk dalam negeri tak tepas dari instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi sendiri yang meminta langsung kepada Prabowo untuk menyetop belanja alutsista luar negeri dan fokus untuk membeli dari produsen lokal.



Foto: Rantis Maung, kendaraan militer buatan PT Pindad.




Melansir laman resmi Pindad, Maung dilengkapi dengan bracket senjata kaliber 7,62 milimeter dan konsol senapan SS2-V4 yang merupakan senapan serbu ringan yang memiliki tingkat akurasi tinggi, serta GPS.

Kelebihan Maung dapat menerjang medang sulit dan beroperasi lepas ruas jalan aspal. Dengan tampilan seperti Jeep Rubicon, mobil ini rencananya akan dipergunakan oleh pasukan infanteri Indonesia.

Meski demikian, Maung bukanlah satu-satunya alusista yang berhasil dikembangkan tangan anak bangsa. Ada beberapa deretan alutsista buatan dalam negeri yang perlu disimak eksistesinya. Berikut daftarnya :


Foto: Kapal Selam Alugoro Berhasil Laksanakan Tactical Diving Depth di Utara Pulau Bali. (Dok: PERSERO)




KRI 405 Alugoro

KRI 405 Aluogor merupakan kapal selam buatan PT PAL Indonesia (Persero) bersama Korea Selatan. Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam ini.

Kapal selam ini berjenis Diesel Electric Submarine U209/1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class) pesanan TNI Angkatan Laut hasil kerja sama antara PT PAL Indonesia dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Co., Ltd Korea Selatan.

Kapal ini memiliki panjang 61,3 m dengan kecepatan mencapai 21 knot ketika berada di bawah air dan mampu membawa 40 kru dengan kemampuan jelajah hingga 50 hari dan di desain dengan life time mencapai 30 tahun.


Foto: Anggota Konsorsium Drone tipe MALE, Gelar seremoni Roll Out Drone atau Pesawat Udara Nir Awak.(BPPT-RI)




Black Eagle

Belum lama ini, Indonesia telah memperkenalkan drone militer karya anak bangsa berupa prototipe pesawat udara nirawak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang diberi nama Black Eagle.

Drone ini diluncurkan perdana di hanggar PT Dirgantara Indonesia pada akhir tahun lalu. Si Elang Hitam telah dikembangkan sejak 2015 dan merupakan hasil kolaborasi yang melibatkan TNI AU, BPPT, LAPAN, ITB, PT Dirgantara Indonesia, PT Len, hingga Kementerian Pertahanan.

Drone ini memiliki ukuran panjang 8,65 meter, lebar 16 meter dan tinggi 2,6 meter. Dengan ukuran tersebut, drone ini diklaim mampu mengangkut muatan seberat 1.300 kilogram.

Elang Hitam bisa melakukan penerbangan selama 24 jam dengan ketahanan maksimum 30 jam penerbangan. Bahkan, drone ini bisa terbang sejauh 250 kilometer dari jarak pengendaliannya dan memiliki daya jelajah 20.000 kaki.


Foto: Tank Harimau (detikcom/Wisma Putra)
Tank Harimau (detikcom/Wisma Putra)




Tank Harimau

Tank buatan PT Pindad (Persero) ini dilengkapi senjata utama turrer kaliber 105 mm dengan sistem pengisian peluru otomatis. Tank ini dinyatakan berada pada tingkat STNAG 4569 level 4 dan perlindungan anti ranjau pada tingkat STNAG 4569 4a dan 3b.

Tank Harimau memiliki kecepatan maksimal hingga 70 kilometer per jam dan dilengkapi mesin 711 tenaga kuda.


Foto: Kendaraan Taktis Anoa 6x6 Mortar (Dok. PT. Pindad)
Kendaraan Taktis Anoa 6x6 Mortar (Dok. PT. Pindad)




Kendaraan Taktis Anoa 6x6

Kendaraan yang diproduksi PT Pindad (Persero) ini merupakan rantis TNI Angkatan Darat. Mobil ini adalah kendaraan anti peluru yang dilengkapi sistem persenjataan untuk kaliber peluru 66 mm, serta pelontar mortir 81 mm.

P6 ATAV SSE

P6 ATAV SSE merupakan kendaraan tempur prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat dan Korps Pasukan Khas (Pakhas) TNI Angkatan Udara.

Mobil yang diproduksi Sentra Surya Ekajaya ini memiliki mesin 2.500 cc 4-silinder yang dapat memuntahkan tenaga sebesar 142 tenaga kuda dengan transmisi otomatis 6 percepatan. Tangki bensinnya bisa menampung 120 liter untuk menjelajah 500 kilometer.

Kapal KCR 60 PAL

Produk karya PT PAL (Persero) ini merupakan kapal yang dilengkapi dengan varian senjata utama meriam Bofors 57 mm maupun 40 mm. Senjata kedua kapal adalah dua meriam Yugoimport-SDPR M71/08 20 mm yang diletakkan di belakang kapal.

Melansir laman Kementerian Pertahanan, Kapal KCR 60 Meter merupakan penerus Kapal Kelas Celurit. Kapal ini memiliki kecepatan 28 knot di bawah air dan mempunyai kemampuan jelajah 4.445 km dengan ketahanan selama 8 hari.

No comments:

Powered by Blogger.