Pentingnya Penggunaan Masker Cegah Penularan Corona
Jakarta - Penularan corona makin menjadi-jadi dan jumlah
pasiennya di Indonesia mencapai 111.000 orang. Hal ini sangat
menyedihkan, karena pandemi belum juga berakhir. Untuk mecegah
penularan, pemerintah selalu mengingatkan agar semua orang wajib pakai
masker. Karena corona sudah bisa menyebar lewat udara.
Sejak awal pandemi, protokol kesehatan seperti wajib cuci tangan, jaga
jarak, dan pakai masker, terus didengungkan. Baik lewat tanyangan di TV,
radio, internet, dan SMS. Terutama aturan untuk pakai masker. Sekarang
jadi sebuah kewajiban, karena corona tak hanya menular lewat droplet.
Melainkan menyerang via udara yang kotor dan pengap.
Sayangnya saat ini makin banyak kalangan masyarakat yang ogah-ogahan
memakai masker. Mereka beralasan bahwa pakai masker itu pengap dan
menyusahkan, jadi ditinggal saja di rumah. Ada pula yang beralasan bahwa
ia sudah pakai faceshield jadi tidak butuh masker. Padahal faceshield
saat ini kurang bisa melindungi dari bahaya corona.
Dokter Reisa Broto Asmoro menyatakan bahwa keberhasilan pemakaian masker
baru terjadi ketika minimal 70% orang di suatu lingkungan yang
memakainya. Jika tidak, maka akan percuma. Karena virus covid-19 masih
bisa menyebar. Apalagi ketika banyak orang tk bermasker dan bergerombol,
mengabaikan physical distancing. Lengkap sudah pelanggaran protokolnya.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah memberlakukan denda atau sanksi
bagi orang yang tidak pakai masker. Mereka harus membayar sampai 250.000
rupiah atau wajib kerja sosial. Aturan ini cukup ampuh karena banyak
orang yang akhirnya ingat untuk pakai masker ketika beraktivitas di luar
rumah. Mereka tak mau kena semprit dan teguran oleh aparat.
Razia masker pun dilakukan di titik yang ramai, misalnya perempatan dan
di wilayah padat penduduk. Lucunya, ada warga yang takut tertangkap saat
ketahuan tidak pakai masker dan melarikan diri ke daerah persawahan.
Petugas hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka, karena
menggelikan sekaligus miris, karena sudah dewasa tapi tidak tertib pakai
masker.
Anak-anak juga wajib memakai masker, baik ketika diajak bepergian naik
sepeda motor atau mobil. Ketika bermain di rumah temannya juga harus
pakai masker. Ada banyak pilihan masker anak yang berukuran kecil namun
desainnya menarik, dan bisa didapatkan di online shop. Anak-anak akan
senang memakainya dan mencontoh orang tuanya yang tertib pakai masker.
Masker masih harus dipakai baik di perjalanan maupun di dalam kantor.
Karena kita tidak tahu udara di area mana saja yang sudah terinfeksi
oleh corona. Perkantoran juga bisa berpotensi jadi klaster corona baru.
Jadi semua orang harus waspada dan menaati protokol kesehatan, terutama
wajib pakai masker kain yang bersih.
Pemakaian masker juga wajib walau di wilayah yang belum ada pasien
corona. Walau di kota Anda sudah zona hijau, statusnya bisa berubah jadi
kuning bahkan merah. Saking banyaknya pasien corona baru. Memakai
masker bisa mencegah makin banyaknya orang yang terinfeksi virus, jadi
pakailah dan jangan jadi pasien berikutnya.
Makin banyak orang tanpa gejala yang tiba-tiba terinfeksi virus covid-19
lalu tak terselamatkan. Jadi selalu ingatlah untuk pakai masker.
Lagipula harganya juga terjangkau dan Anda bisa membeli sesuai dengan
selera. Mau pakai masker model tali atau yang karetnya dikaitkan ke
telinga. Ada pula masker scuba dan masker kain model lipit.
Jangan remehkan corona dan melepas masker, hanya karena takut terlihat
jelek. Sekarang makin banyak masker yang fashionable. Bahkan pengantin
juga punya masker khusus yang didesin cantik tapi masih bisa melindungi
tubuh dari bahaya corona.
Masker adalah benda yang terlihat sepele tapi bisa membentengi diri dari
corona. Jangan pernah melepaskan masker saat berada di luar rumah.
Jangan pula memakainya hanya di dalam perjalanan tapi di kantor dilepas.
Karena justru di dalam ruang kantor yang full AC, sirkulasinya kurang,
dan berpotensi jadi tempt penularan corona.
No comments: