Breaking News

Tak Dapat Uang Keamanan, KKB Marah dan Bakar Truk

 

Satu unit truk  milik PT. Putra Dewa Paniai (PDP) yang membangun Puskesmas di Distrik Paniai dibakar oleh sekelompok orang. Kelompok ini disinyalir merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kesal karena belum mendapatkan pembayaran uang  keamanan.

Polres Paniai sendiri telah melakukan pemanggilan terhadap kepala kampung dan beberapa saksi serta pengawas perusahaan untuk dimintai keterangan.

Untungnya dalam melakukan aksinya ini tidak menimbulkan korban jiwa dan dugaan sementara aksi pembakaran ini diduga dilakukan oleh KKB Paniai yang dipimpin Stefanus Kobogau dan Ayun Waker yang merupakan anggota KKB Kodap VIII Kemabu Kabupaten Intan Jaya.

Sementara untuk motif pembakaran tersebut diketahui bahwa adanya pembicaraan antara pihak perusahaan dengan kelompok tersebut yang membahas tentang uang keamanan.

 

Hanya saja persoalan uang keamanan ini tidak direalisasikan oleh perusahaan sehingga pihak KKB melakukan protes dengan  melakukan pembakaran. “Polres Paniai masih intens melakukan penyelidikan dan penyidikan dan perusahaan ini (PT. Putra Dewa Paniai) merupakan kontraktor yang akan membangun puskesmas di wilayah Distrik Bibida Kabupaten Paniai,” ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal.

Kejadian ini sendiri terjadi pada Jumat (19/8) sekira pukul 00.20 WIT dimana menurut keterangan saksi sekira pukul 00.20 WIT ada yang melihat sejumlah anggota KKB yang mendatangi lokasi proyek Puskesmas Bibida.

“Saksi melihat KKB yang mendatangi proyek Puskesmas Bibida langsung melakukan pembakaran terhadap satu unit truk yang diketahui milik PT. Putra Dewa Paniai,” ucap Kombes Kamal.

 

Lebih lanjut, Kombes Kamal juga mengatakan akibat dari pembakaran tersebut satu unit truk yang terparkir di depan pagar pintu masuk Puskesmas terbakar hingga hangus. “Pihak Kepolisian Resor Paniai telah melakukan pemanggilan terhadap kepala kampung, beberapa saksi dan juga pengawas perusahaan yang menangani proyek Puskesmas Bibida untuk dilakukan kordinasi dan penyelidikan,” ujar Kamal.

Dikatakan, pihaknya juga akan mendalami terkait bagaimana proses kesepakatan antara pihak perusahaan  dan pihak KKB apakah betul ada kesepakatan soal keamanan atau seperti apa. “Nanti kami cek dulu,” tutupnya. (ade/nat)

No comments:

Powered by Blogger.