Breaking News

Mantan Napi Teroris di Cirebon Deklarasi Pemilu Damai, Kini Akui Sistem Demokrasi

 


Belasan eks napi teroris se-wilayah Cirebon dan sekitarnya melakukan deklarasi pemilu damai 2024 di masjid Pondok Pesantren Salaf Atthahiriyah, Desa Warugede, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.

Dalam deklarasi tersebut, para eks napiter mengakui bahwa demokrasi dalam pemilu adalah hal yang harus diwujudkan dengan damai. Pasalnya para napi eks teroris dulu beranggapan bahwa setiap pemilu merupakan ajang jihad mereka melakukan berbagai tindakan yang bertentangan dengan NKRI. Salah satu eks napi teroris JAD asal Cirebon,Yusuf Firdaus mengatakan sadar bahwa ajang demokrasi di Indonesia merupakan nilai Islam sebagai Rahmatal lil Alamin bukan ajang jihad.

"Ketika kami disadarkan dengan ilmu, semuanya berbalik. Sebelum kami berilmu, kami terdoktrin dengan hal yang masih satu pihak. Itu adalah komitmen jihad bagi kami saat itu, dan perjuangan kami saat itu di antaranya dengan amaliyah seperti itu karena ilmu kita berubah, saat pembinaan dan lainnya," ujarnya, Rabu (25/10/2023). Sementara, Kasubnit Idensos Densus 88 Mabes Polri Kompol Satori mengatakan berharap para eks napi teroris ini dapat membantu menciptakan pemilu damai jelang Pilpres 2024 mendatang.

"Densus dan Ponpes Attahiriyah Cirebon, tujuannya membangun sinergitas agar terjadinya pelaksanaan situasi kamtibmas Pemilu 2024 aman dan kondusif. Materi yang dibahas eks napiter di antaranya tentang kaidah-kaidah demokrasi, dimana ada sebuah kewajiban masyarakat untuk mengikuti aturan yang ada di Indonesia dalam hal ini adalah memilih pemimpin yang amanah," ungkapnya.

Dengan menggandeng para eks napiter ini pesta demokrasi 2024 yang akan dilangsungkan beberapa bulan nanti diharapkan dapat berlangsung damai dan aman.(esn/muu)

No comments:

Powered by Blogger.