Breaking News

Presiden Jokowi Dijadwalkan Kunker ke NTB, Hadiri ’’Showcase Pilot Project’’ Budidaya Rumput Laut di Ekas

 

Penjabat (Pj) Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menghadiri Rapat Koordinasi rencana Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden RI Joko Widodo ke NTB yang akan dijadwalkan pada 29 Februari 2024 mendatang. Rapat Koordinasi tersebut digelar secara virtual di ruang kerja Pj Gubernur, Kamis, 15 Februari 2024.


Kunjungan kerja Presiden tersebut untuk menghadiri acara Showcase Pilot Project Budidaya Rumput Laut Skala Besar Terintegrasi Hulu – Hilir di Teluk Ekas, Lombok Timur.


Dalam kesempatan  tersebut Pj. Gubernur mengatakan bahwa Pemprov NTB siap menyambut kedatangan Presiden dan rombongan pada saat acara tersebut.


“Pemprov NTB siap menyesuaikan dengan agenda Bapak Presiden yang telah dijadwalkan. Pada prinsipnya, kami di daerah siap menyambut kedatangan Bapak Presiden dan mengikuti jadwal yang telah disusun oleh pusat,” jelas Gita Ariadi.


Kunjungan kerja Presiden yang dijadwalkan pada akhir Februari ini dalam rangka mendorong program pemerintah pusat terkait hilirisasi rumput laut sebagai salah satu komoditi perikanan utama nasional.


Presiden bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan World Bank akan melakukan tinjauan lokasi piloting seluas 100 hektare pengembangan rumput laut terintegrasi hulu ke hilir yang berlokasi di Perairan Ekas, Teluk Awang Lombok Timur.


Sebelumnya pada Desember 2023 kemarin, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan World Bank meninjau lokasi piloting pengembangan rumput laut terintegrasi hulu ke hilir di Perairan Ekas. Hal ini dalam rangka mendorong program Pemerintah Indonesia terkait hilirisasi rumput laut sebagai salah satu komoditi perikanan utama nasioanal.


Dikutip dari maritim.go.id, situs resmi Kemenko Marves, pada kunjungan bulan Desember itu, pewakilan Kemenko Marves Deputi Sumber Daya Maritim, Firman Hidayat dan Plt. Asdep Pengembangan Perikanan Budidaya, Cahyadi Rasyid melihat secara langsung pelaksanaan investasi farming seaweed yang dilaksanakan oleh salah satu perusahaan PT. Sea6 Energy.


Perusahaan ini akan membuat aplikasi rumput laut untuk biostimulan (pupuk) dan bioplastik dan dalam jangka panjang akan mengarah pada pengembangan rumput laut untuk biofuel.


Proyek ini pertama kalinya diinisiasi di Indonesia. Sehingga segenap riset dilaksanakan sebelum dan selama pelaksanaan budidaya dengan berkolaborasi dengan MTCRC Korea Indonesia, Konservasi Indonesia, Universitas Mataram, BRIN Lombok dan PT. Sea6 Energy.


Selama kunjungan, selain melihat farming seaweed, juga melakukan diskusi dengan pihak Pemprov NTB, Bupati Lombok Timur dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mendampingi. Pada kesempatan ini, Bupati Lombok Timur turut memberi apresiasi dan dukungannya atas proyek hilirisasi rumput laut yang dilaksanakan di Perairan Ekas.


Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB Muslim, meyambut dengan baik adanya pengembangan rumput laut hulu hilir.


“Kami telah mengalokasikan ruang laut untuk kegiatan budidaya ini dan beberapa lokasi lain untuk dilakukan pengembangan jika dibutuhkan. NTB sangat potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut, lobster maupun komoditi perikanan lainnya,” ujar Muslim.


Di kesempatan yang sama, Tim World Bank melakukan wawancara dengan perusahaan PT. Sea6 Energy terkait dengan proses bisnis yang akan dilakukan, proses mekanisasi yang sedang dikembangkan dan bagaimana penerimaan masyarakat akan inovasi yang sedang dilaksanakan.

No comments:

Powered by Blogger.