Breaking News

Tidak Sensitif, FPI Kaitkan Status Tersangka Gus Nur Sebagai Penyebab Gempa dan Tsunami di Palu

Tidak Sensitif, FPI Kaitkan Status Tersangka Gus Nur Sebagai Penyebab Gempa dan Tsunami di Palu
Bangsa Indonesia kini tengah berduka atas bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah.
Bukannya berempati dan bersimpati, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Ahmad Shobri Lubis justru mengaitkan gempa itu terjadi karena ditetapkannya penceramah Sugi Nur Raharja alias Gus Nur sebagai tersangka.
Gus Nur adalah penceramah yang sedang terjerat kasus dugaan pencemaran nama baik. Shobri mengatakan beberapa bencana sebelumnya seperti gempa Lombok juga terjadi berkaitan dengan perlakuan tidak adil terhadap ulama.
Pernyataan itu disampaikan saat acara Tablig Akbar Doa Bagi Keselamatan Bangsa dan Bagi Habib Rizieq Shihab di Lapangan Monas, Sabtu (29/9).
“Gus Nur dinyatakan tersangka, di Palu langsung gempa bumi,” kata Shobri.
Hal ini sangat tidak pantas jika ada suatu musibah atau bencana dikaitkan dengan status Gus Nur sebagai tersangka. Apalagi, mencatut Allah telah memberi azab.
Padahal dalam Islam, musibah harus dipahami sebagai ujian. Ujian ini diberikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Bisa kepada orang yang beriman atau orang yang tidak beriman.
Bencana alam bukanlah murka Allah dan laknat Allah, sebab Allah tidak akan mendzolimi hamba-hambanya. Karena memang Allah bukan pendendam, apalagi pembuat kerusakan.
Intinya, dalam menghadapi musibah, tidak lain untuk menguji ketabahan, kesabaran, dan mengambil hikmah agar memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Islam mengajarkan untuk peduli, empati, dan simpati terhadap siapapun yang terkena musibah atau sedang dalam ujian. Sekalipun mereka non-muslim, apalagi mereka sesama muslim. Setidaknya membantu meringankan beban mereka hingga mereka kembali hidup normal.
Orang yang berpikir seolah ada keterkaitan dengan penetapan tersangka Gus Nur sungguh sangat politis. Orang itu sama sekali tidak memiliki empati (riqqatul qalbi), simpati, dan kepedulian dengan shahibul musibah (mereka yang jadi korban).
Hal ini sangat tidak sensitif dan merupakan pembodohan terhadap masyarakat seolah-olah pemerintah melakukan kejahatan terhadap para ulama.
Pernyataan tersebut hanya akan mendatangkan dampak negatif terhadap masyarakat, sangat tidak humanis dan tidak cerdas karena memanfaatkan bencana alam untuk kepentingan kelompok. Padahal bencana tersebut menimbulkan ratusan korban jiwa dan kerusakan yang besar bagi daerah.
Sumber :https://bidikdata.com/tidak-sensitif-fpi-kaitkan-status-tersangka-gus-nur-sebagai-penyebab-gempa-dan-tsunami-di-palu.html

No comments:

Powered by Blogger.