Breaking News

Isu Rekayasa Penyerangan Menkopolhukam Merupakan Tuduhan Keji


Pasca menjalani operasi akibat penusukan yang dilakukan Alamsyah alias Abu Rara (31), kondisi kesehatan Menko Polhukam Wiranto yang kini dirawat di ICU Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, semakin membaik.
Setelah kejadian penusukan itu, foto maupun video terkait peristiwa tersebut tersebar di media sosial khususnya WhatsApp Grup. Banyak yang menuduh bahwa percobaan pembunuhan itu merupakan setingan ataupun rekayasa untuk pengalihan isu.
Menanggapi hal itu, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto menyayangkan kabar yang beredar di luar bahwa penyerangan terhadap Wiranto adalah settingan alias rekayasa.
Tudingan sebagian kalangan tentang adanya rekayasa kasus penusukan Menkopolhukam, Wiranto menurut dia merupakan tindakan sangat keji dan juga hoaks sebab Wiranto harus menjalani perawatan intensif selama beberapa hari.
“Sama sekali tidak benar. Kalau ada yang bilang ini hoax (settingan) itu, benar-benar sangat di luar akal dan sangat kejam,” ungkapnya seusai menjenguk Wiranto, di Lobi Paviliun Kartika, RSPAD, Jumat sore (11/10).
“Anda bisa lihat sendiri, pelakunya adalah anak-anak muda. Itu mungkin sudah di-brainwash atau bagaimana, saya tidak tahu. Tapi saya kira pengamanan pejabat perlu ditingkatkan,” tambah dia menegaskan.
Ia pun mengecam terhadap siapapun, para elit politik maupun masyarakat yang menuding serangan kepada Wiranto sebagai rekayasa.
Mantan Ketua MPR RI ini berharap, agar ke depan pengamanan terhadap pejabat perlu ditingkatkan.
Penikam Wiranto terjadi di kawasan Alun-alun Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis siang (10/10). Pelaku adalah pasangan suami istri Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31) dan Fitri Andriana (21). Saat kejadian berlangsung Polisi langsung mengamankan tersangka.
Badan Intelijen Negara (BIN) dan kepolisian, menyebut Abu Rara dan Fitri Andriana termasuk dalam kelompok jaringan teroris yang berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).




No comments:

Powered by Blogger.