Breaking News

Naik Peringkat, Jokowi Terpilih Lagi Dalam Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia


Berita masuknya nama mantan Walikota  Solo, Jokowi ke dalam deretan muslim berpengaruh di dunia urutan ke-13 membuat sejumlah pihak tercengang. Hal ini sekaligus mencerminkan kepemimpinan Jokowi telah diakui secara Internasional. Bahkan, Jokowi naik peringkat ke urutan 13 dari sebelumnya di urutan 16.
Sudah menjadi kewajiban seorang pemimpin untuk terus berbenah dan menjadi lebih baik lagi. Pun dengan mantan Walikota Solo ini, meski dirinya seringkali dirundung fitnah terkait akan sikap abainya kepada kepentingan umat Islam, tak sedikitpun menghentikan langkahnya. Ia tak begitu peduli omongan sumbang yang berlalu-lalang. Ia siap melangkah kedepan guna perkembangan rakyat di bumi Nusantara.
Seiring berjalannya waktu, fitnah-fitnah tersebut berguguran, saat hampir bersamaan kabar masuknya nama Jokowi kedalam deretan orang-orang muslim berpengaruh di dunia. Ditengarai ini kali kedua orang nomor satu di Indonesia ini dinobatkan di urutan ke-13. Yang mana sebelumnya ia berada di posisi 16, naik tiga tingkat dari periode sebelumnya. Selain Jokowi turut masuk nama pesohor negeri termasuk, Professor KH Said Aqil Siradj, selaku Ketua Nahdlatul Ulama Indonesia yang bertengger di urutan ke-19.
Menurut laporan resmi Pusat Studi Islam Kerajaan Yordania (MABDA), pihaknya memasukkan lagi Presiden RI Joko Widodo sebagai tokoh Islam yang berpengaruh untuk edisi 2020. Yang sejak tahun 2014, ia selalu tersaring ke dalam 20 besar pemimpin paling berpengaruh MABDA. Jokowi masuk kedalam kategori sebagai politikus yang bersih dan sukses.
Konon, MABDA merupakan sebuah lembaga penelitian independen yang telah berafiliasi dengan Institut pemikiran Islam Aal al-Bayt, di  Yordania. Yang mana Aal al-Bayt sendiri adalah sebuah lembaga internasional non pemerintah serta fokus terhadap pemikiran Islam. Lembaga ini berkantor pusat di Ibu Kota Amman, Yordania.
Sebelumnya, Saat menjabat Walikota Solo, Jokowi dinilai sukses dalam menjalin hubungan dengan para konstituennya. Ia juga fokus menggaungkan Surakarta sebagai salah satu kota pusat budaya Jawa, juga meningkatkan sistem transportasi publik di sana, tak lupa membangun sarana kesehatan dan menjalin banyak relasi dengan komunitas bisnis yang berada di wilayah tersebut.
Jokowi juga mempunyai reputasi sebagai seorang politikus yang bersih, bebas korupsi dan nepotisme yang mana hal ini umumnya menjadi wabah bagi para pelaku politik. Saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta, Jokowi melesatkan ibu kota dengan banyak membuat perubahan atau reformasi. Yang banyak berpengaruh dibeberapa sektor, antara lain; bidang pendidikan, transportasi publik, pembenahan pelaku usaha kaki lima dan pasar tradisional. Termasuk ide pengendalian terhadap banjir.
Presiden Jokowi juga populer sebagai politikus yang suka melakukan sidak dengan istilah viral “Blusukan”. Dengan cara mengunjungi sejumlah masyarakat lokal dan mendengar langsung keluhan-keluhan yang mereka punya. Hal semacam ini tentunya akan membuatnya langsung dapat menuju target terkait seluruh polemik yang menjadi kecemasan juga kritik di masyarakat. Blusukan ini-pun membuat orang nomor satu di Indonesia mampu meningkatkan hubungan personal yang kuat antara dirinya dan masyarakat yang dinaunginya.
Meski masalah pertumbuhan ekonomi Indonesia  belum mencapai target yang diharapkan, namun dalam sektor investasi di bidang infrastruktur serta layanan sosial,  memastikan Presiden Jokowi masih menggenggam dukungan yang besar dari keseluruhan masyarakat Indonesia. Selain itu, Jokowi juga dipandang sebagai pemimpin yang berlaku jujur, hal ini tercermin pada kesuksesannya menyelenggarakan event ASEAN Games Tahun 2018 di Kota Jakarta.
Kiprahnya di dunia kepemimpinan tentunya tak diragukan lagi. Terlebih setelah namanya tercatat sebagai salah satu tokoh muslim berpengaruh di dunia, bersanding dengan tokoh lainnya di dunia. Yang mana secara keseluruhan ilmu kepemimpinanya telah diakui secara internasional. Bukan perkara mudah menunjukkan prestasi semacam ini, mengingat penilaian baik tidaknya seseorang datangnya juga dari pihak lain. Selain itu, menjaga sifat kepemimpinan yang konsisten-pun juga tak mudah dilakukan. Apalagi di tengah carut marut polemik yang tak berkesudahan.
Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan mantan Walikota Solo ini tak bisa dipandang sebelah mata.  Juga membuktikan, bahwasannya Presiden Jokowi sangat pro terhadap Islam. Keseriusannya dalam menanggulangi seluruh masalah yang mendera membuat sosoknya patut diperhitungkan. Sehingga anggapan-anggapan miring yang dialamatkan kepadanya kini telah terbantahkan. Lebih lanjut, semoga gelar yang sedemikian baik ini akan mampu menguatkan langkahnya kedepan untuk mendukung berbagai kepentingan umat Islam dan memajukan kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya.

No comments:

Powered by Blogger.